PAM Jaya, salah satu perusahaan penyedia layanan air bersih di Jakarta, mengumumkan rencana ambisius untuk menambah 1.092.255 sambungan baru hingga tahun 2030 melalui implementasi sistem Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menjelaskan bahwa investasi yang diperlukan untuk proyek ini cukup besar, dan perusahaan mencari berbagai cara untuk mendanainya.
Dalam pidatonya, Arief menjelaskan bahwa perusahaan tidak ingin sepenuhnya bergantung pada modal sendiri, melainkan memanfaatkan aset yang ada untuk mengakses pinjaman. Dia memberikan contoh yang menggambarkan pola ini, dengan menyamakan mekanisme pembiayaan ini seperti cara membeli rumah dengan angsuran. "Dengan cara ini, perusahaan tetap dalam kondisi sehat, tetapi kita tetap bisa melaksanakan proyek yang diperlukan," ungkap Arief, menegaskan pentingnya keberlanjutan finansial bagi PAM Jaya.
Saat ini, nilai aset PAM Jaya diperkirakan mencapai Rp5 triliun. Angka ini meningkat sejak perusahaan mengambil alih pengelolaan air dari dua mitra sebelumnya, yang bernilai sekitar Rp3 triliun. Dalam upaya memenuhi target penambahan sambungan air, PAM Jaya terus mencari solusi pendanaan yang tepat untuk mencegah penundaan dalam proyek yang diinginkan.
Ketersediaan air bersih di Jakarta menjadi isu penting mengingat pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang pesat. Arief menekankan bahwa sistem KPBU yang diterapkan menjadi salah satu strategi kunci untuk menjaga stabilitas keuangan sambil memastikan proyek berjalan sesuai rencana. "Pola ini memungkinkan kita untuk menarik dana dari pihak ketiga tanpa harus terlalu membebani ekuitas perusahaan," jelasnya.
Dalam data grand plan penyediaan dan pelanggan PAM Jaya, peningkatan jumlah pelanggan akan dilakukan secara bertahap berdasarkan penambahan pasokan air. Beberapa langkah yang direncanakan sebagai bagian dari strategi ini antara lain:
- 2024: Penambahan hingga 50.000 sambungan dengan suplai air sebesar 358 liter per sekon dari Jatiluhur tahap I (208 LPS) dan Tirta Benteng (150 LPS).
- 2025: Target 192.663 sambungan dengan pasokan tambahan sebesar 2.370 LPS dari Jatiluhur tahap II (1.520 LPS), Pesanggrahan (250 LPS), dan Buaran III (600 LPS).
- 2030: Memastikan 100 persen warga Jakarta mendapatkan layanan air perpipaan dengan total 1.092.225 sambungan.
Melalui strategi ini, PAM Jaya berharap dapat membangun infrastruktur air bersih yang lebih efisien dan merata di seluruh Jakarta. Dengan langkah ini, perusahaan ingin mengurangi kesenjangan akses air bersih yang selama ini menjadi masalah di kota metropolitan tersebut, serta terus mendukung pertumbuhan kota dengan menawarkan layanan air yang lebih baik kepada masyarakat.
Menghadapi tantangan dalam penyediaan air bersih, terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi, PAM Jaya berkomitmen untuk menjalankan proyek ini dengan penuh tanggung jawab dan transparansi. Dengan tekad untuk membawa akses air bersih yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, PAM Jaya berupaya memenuhi kebutuhan dasar warga Jakarta untuk mendapatkan pelayanan air yang berkualitas dan berkelanjutan.