Bisnis

MoU RI-India: Anindya Bakrie Bahas Sektor Kesehatan hingga Teknologi

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, baru-baru ini mengumumkan pencapaian penting dalam hubungan bilateral antara Indonesia dan India, dengan diumumkannya lima nota kesepahaman (MoU) yang meliputi sektor kesehatan, farmasi, teknologi, dan budaya. Prosesi penandatanganan MoU berlangsung di hadapan Presiden Indonesia, Prabowo Subianto, dan Perdana Menteri India, Narendra Modi, di New Delhi pada 27 Januari 2025.

Dalam keterangannya, Anindya menjelaskan bahwa kerja sama ini tidak hanya akan meningkatkan hubungan diplomatik antara kedua negara, tetapi juga memberikan keuntungan nyata bagi masyarakat. “MoU-nya ada beberapa, ada yang dari satu perusahaan kerja sama di bidang rumah sakit, pharmaceutical, yang ketiga juga di sisi teknologi, maupun juga yang dari sisi upskilling,” ujar Anindya.

Kelima MoU yang ditandatangani mencakup berbagai bidang, antara lain:

1. MoU tentang Kerja sama Kesehatan antara Kementerian Kesehatan RI dan Ministry of Health and Family Welfare of the Republic of India.
2. MoU tentang Kerja sama Bidang Penjaminan Mutu Obat Tradisional, antara Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI dan Pharmacopoeia Commission for Indian Medicine & Homoeopathy, Ministry of Ayush of the Republic of India.
3. MoU tentang Kerja sama di Bidang Pengembangan Digital antara Kementerian Komunikasi dan Digital RI dengan Ministry of Electronics and Information Technology of the Republic of India.
4. MoU tentang Kerja sama Keselamatan dan Keamanan Maritim antara Badan Keamanan Laut (BAKAMLA) RI dan Indian Coast Guard.
5. Dokumen Program Pertukaran Budaya antara Kementerian Kebudayaan RI dan Kementerian Budaya Republik India untuk periode 2025-2028.

Anindya juga menekankan pentingnya kerja sama ini bagi dua negara yang memiliki banyak kesamaan. Ia optimis bahwa dengan tingginya kebutuhan di bidang kesehatan, pelaksanaan MoU ini dapat segera terealisasi. “Jadi banyak sekali (peluang kerja sama), dan ini di atas dari apa yang dilakukan oleh pemerintah di sisi G-to-G-nya,” tambahnya.

Dalam pertemuan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menyatakan bahwa diskusi dengan Perdana Menteri Modi berjalan intensif dan terbuka. Ia berterima kasih kepada Modi yang menyambut kunjungan kenegaraannya, menandakan komitmen kedua negara untuk memperdalam kerjasama di berbagai bidang. Antusiasme ini mencerminkan kapabilitas kedua negara untuk saling mendukung dalam meningkatkan kualitas pelayanan dan inovasi.

Kadin Indonesia, sebagai organisasi pengusaha, berkomitmen untuk mendampingi pemerintah dalam merealisasikan semua MoU ini. Anindya menegaskan, “Kita akan follow-up lebih lanjut. Bukan hanya follow-up, tapi teman-teman juga ingin mulai menghasilkan sesuatu.” Dengan langkah konkret ini, Kadin berperan sebagai penghubung yang menjembatani antara pemerintah dan sektor swasta, memastikan agar semua potensi kerja sama dapat dimanfaatkan secara efektif.

Pengembangan sektor kesehatan dan teknologi menjadi salah satu fokus utama kerja sama ini, mengingat kedua negara memiliki tantangan serupa dalam menyediakan layanan kesehatan yang memadai untuk penduduknya. Selain meningkatkan pelayanan kesehatan, penandatanganan MoU ini juga diharapkan mendorong pertukaran sumber daya manusia dan budaya, memperkuat hubungan antara masyarakat di kedua negara.

Dengan demikian, kerja sama yang terjalin antara Indonesia dan India melalui kelima MoU ini diharapkan dapat membawa manfaat nyata, tidak hanya untuk pemerintah tetapi juga bagi masyarakat di kedua negara.

Siti Aisyah adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button