
Digitalisasi telah mengubah lanskap perekonomian Indonesia, memberikan peluang baru bagi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) untuk berkembang. Salah satu kisah inspiratif datang dari Yudiana Lyn dan Larry Hasan, pemilik usaha alat masak kayu halal bernama HomLiv. Usaha mereka mengalami lonjakan penjualan hingga 20 kali lipat setelah memanfaatkan platform e-commerce Shopee.
Yudiana dan Larry memulai bisnis mereka pada masa sulit ketika pandemi COVID-19 melanda. Sebelumnya, Yudiana merupakan importir alat masak dari China. Namun, kebijakan lockdown yang diterapkan untuk menanggulangi virus membuat pasokan barang terhenti dan usahanya terpaksa berhenti. Dalam situasi tersebut, Yudiana menganalisis permintaan pasar dan menemukan bahwa alat masak, khususnya rolling pin, sangat diminati.
“Mencari solusi di tengah krisis, saya memutuskan untuk memproduksi rolling pin dari kayu lokal di Yogyakarta,” ungkap Yudiana. Dari yang awalnya hanya mengandalkan barang impor, Yudiana kini mampu memproduksi berbagai alat masak lainnya dari kayu, seperti spatula, talenan, piring anak, sendok, garpu, dan ulekan. Saat ini, produk yang ditawarkan mencapai lebih dari 60 variasi.
Pada awalnya, HomLiv hanya menjual produk secara offline, namun pada tahun 2021, mereka beralih menjajakan produk secara online dengan memanfaatkan Shopee. Meskipun menghadapi tantangan dalam menarik minat konsumen, Yudiana tidak menyerah dan mencari cara untuk memperkuat posisi produknya di pasar. Salah satunya dengan melakukan sertifikasi Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SVLK) untuk memastikan bahwa produk-produk kayu yang mereka jual memenuhi standar legalitas dan kualitas yang tinggi.
Dalam pengusaan kualitas, HomLiv juga dilengkapi dengan sertifikat halal yang memberikan kepercayaan tambahan bagi konsumen. Yudiana menegaskan bahwa alat masak kayunya sudah melalui uji laboratorium untuk memastikan tidak mengandung bahan berbahaya. “Kita sudah uji lab dan dinyatakan tidak ada kandungan pentaklorofenol,” tambah Yudiana.
Seiring naiknya penjualan yang luar biasa, Yudiana berinovasi dengan memanfaatkan fitur-fitur promosi di Shopee, seperti event-event khusus dan program promosi kreatif. Jam terbangnya di dunia digital juga membawanya untuk melebarkan sayap bisnis hingga ke pasar luar negeri, termasuk sukses mengekspor produknya ke Jepang pada tahun 2024.
“Memanfaatkan platform digital, penjualan alat masak kayu kami naik 20 kali lipat dari sebelumnya. Pekerja kami juga bertambah dari dua orang menjadi lebih dari 30 orang,” jelas Yudiana dengan penuh semangat.
HomLiv kini tidak hanya menjadi tempat penjualan alat masak, tetapi juga berhasil mempromosikan produk lokal sekaligus menciptakan lapangan kerja. Terinspirasi oleh kesuksesan ini, Yudiana berharap bisa terus memperluas usaha dan memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar melalui pemberdayaan dan penciptaan peluang bagi UMKM lainnya.
Dengan langkah dan strategi yang tepat, UMKM seperti HomLiv menunjukkan bahwa ketahanan dan inovasi adalah kunci untuk bertahan dan berkembang di era digital.