Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan bahwa inflasi Indonesia pada bulan Desember 2024 mencapai angka 1,57 persen, menandai level terendah dalam sejarah perhitungan inflasi negara ini sejak 1958. Inflasi yang terendah ini diakui oleh Deputi Bidang Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, sebagai hasil dari menurunnya harga sejumlah pangan pokok dan beberapa komoditas yang mengalami deflasi, seperti cabai merah, cabai rawit, bensin, dan tarif angkutan umum.
Kondisi inflasi yang terjaga ini membuat Indonesia berada di posisi lebih baik dibandingkan dengan beberapa negara ekonomi berkembang lainnya. Misalnya, inflasi di Malaysia tercatat sebesar 1,80 persen, sementara inflasi Thailand yang lebih rendah berada di angka 0,95 persen. Jika dibandingkan dengan negara maju, inflasi Indonesia juga tidak jauh dari Singapura yang mencapai 1,40 persen.
Proyeksi perekonomian Indonesia untuk tahun 2025 menunjukkan optimisme meskipun ada potensi kenaikan inflasi. Menurut analisis dari Phintraco Sekuritas, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan tetap positif, didorong oleh sejumlah kebijakan baru pemerintah. Kebijakan ini termasuk kenaikan Upah Minimum Provinsi (UMP) sebesar 6,5 persen dan penerapan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12 persen untuk barang-barang tertentu.
Beberapa faktor yang diperkirakan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 antara lain:
- Kendali Inflasi: Inflasi yang rendah memberikan ruang bagi daya beli masyarakat untuk meningkat.
- Kebijakan Pemerintah: Regulasi baru diharapkan dapat memperbaiki kondisi ekonomi, terutama bagi kelompok masyarakat berpenghasilan rendah.
- Peningkatan Sektor Manufaktur: PMI (Purchasing Managers’ Index) di sektor manufaktur menunjukkan tanda-tanda ekspansi, yang menjadi indikator positif bagi dunia usaha.
- Pertumbuhan Sektor Pangan: Kestabilan harga pangan akan berkontribusi terhadap inflasi yang lebih terjaga.
Phintraco Sekuritas menambahkan bahwa kebijakan pemerintah yang bertujuan untuk merangsang daya beli dapat mengurangi tekanan yang dialami masyarakat selama beberapa tahun terakhir. Harapan akan meningkatnya daya beli ini menjadi sinyal positif bagi pertumbuhan ekonomi, sehingga diharapkan Indonesia akan melanjutkan tren positifnya ke depan.
Dengan latar belakang inflasi yang terkendali dan kebijakan pemerintah yang proaktif, perekonomian Indonesia diyakini dapat tumbuh meskipun menghadapi tantangan di tahun 2025. Optimisme ini menjadi harapan bagi masyarakat dan pelaku usaha untuk masa depan yang lebih baik.