Bisnis

Gen Z Pilih Freelance Ketimbang Kantoran 9-5: Kenapa Ya?

Jakarta, Cung Media – Perubahan pola kerja di kalangan generasi muda semakin mencolok, khususnya di kalangan Generasi Z (Gen Z) yang kini lebih memilih untuk menjadi freelancer ketimbang menjalan pekerjaan kantoran dengan jam kerja tradisional 9-5. Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Upwork, lebih dari separuh pekerja Gen Z telah mencoba pekerjaan freelance, dan 53% di antara mereka menjadikannya sebagai pekerjaan utama.

Hal ini sejalan dengan temuan dari Upwork Research Institute dan Edelman DXI yang menyatakan bahwa pada tahun 2023, sekitar 38% tenaga kerja di AS atau sekitar 64 juta orang telah terlibat dalam pekerjaan freelance, meningkat sebanyak 4 juta orang dari tahun sebelumnya. Dilihat dari segi usia, 52% profesional Gen Z terlibat dalam freelance, lebih tinggi dibandingkan dengan 44% dari generasi Milenial, 30% dari Gen X, dan 26% dari Baby Boomers.

Lebih dari separuh pekerja freelance Gen Z tidak hanya terlibat dalam pekerjaan ini, tetapi juga menjadikannya sebagai karier utama dengan melakukan pekerjaan tersebut setidaknya 40 jam per minggu. Banyak di antara mereka yang sudah bekerja freelance selama lebih dari dua tahun, menandakan pergeseran tak hanya dalam pilihan pekerjaan, tetapi juga cara pandang mereka terhadap dunia kerja.

Lalu, apa yang membuat Gen Z lebih memilih freelance? Menurut Kelly Monahan, Direktur Upwork Research Institute, generasi ini melihat karier modern sebagai sesuatu yang lebih beragam dan dinamis. Generasi Z menginginkan kebebasan dan otonomi yang lebih besar atas pekerjaan mereka, yang memberikan fleksibilitas dalam bekerja dan berdampak positif terhadap kinerja serta stabilitas keuangan.

Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Gen Z lebih memilih freelance:

  1. Fleksibilitas Kerja (70%): Gen Z menghargai kemampuan untuk bekerja dengan jadwal yang dapat mereka atur sendiri, memungkinkan mereka menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional.

  2. Lokasi Bekerja (64%): Mereka dapat bekerja dari mana saja, bukan hanya terikat pada satu lokasi tertentu, memberikan kebebasan lebih dalam memilih lingkungan kerja.

  3. Pekerjaan Berdasarkan Passion (62%): Kesempatan untuk menggeluti bidang yang sesuai dengan minat mereka membuat banyak anggota Gen Z lebih termotivasi dalam bekerja.

  4. Kendali atas Karier (61%): Generasi ini menginginkan lebih banyak kendali dalam pengembangan karier mereka tanpa harus mengikuti jalur karier yang telah ditentukan.

Bruce Tulgan, CEO Rainmaker Thinking, mencatat bahwa pola kerja saat ini tengah mengalami perubahan. Gen Z tidak lagi hanya fokus pada pembangunan karier, tetapi lebih pada menciptakan kehidupan yang sesuai dengan gaya hidup mereka. Tony Buffum dari Upwork juga mencatat bahwa stigma negatif seputar pekerjaan freelance semakin menyusut. Kini, masyarakat semakin memahami bahwa freelancer tidak memiliki gambaran tunggal mengenai jenis pekerjaan dan bagaimana mereka bekerja.

Fenomena ini menunjukkan bahwa Gen Z semakin berusaha mendobrak norma-norma kerja tradisional. Dengan memahami kebutuhan dan preferensi generasi ini, para pemberi kerja dapat lebih baik dalam menarik talenta-talenta berbakat yang memiliki perspektif berbeda tentang pekerjaan dan karier.

Siti Aisyah

Siti Aisyah adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button