Gas LPG 3 Kg di Kalimantan Timur dan IKN Langka, Harga Rp 50 Ribu!

Samarinda, Cung Media – Kelangkaan gas elpiji subsidi ukuran 3 kilogram di Kalimantan Timur, termasuk Ibu Kota Nusantara (IKN), kembali menjadi masalah bagi masyarakat setempat. Harga gas yang biasanya terjangkau kini meroket, bahkan mencapai Rp 50 ribu per tabung. Lonjakan harga ini disebabkan oleh terbatasnya pasokan di pangkalan resmi, membuat warga terpaksa beralih mencari di kios-kios pinggir jalan yang menjual dengan harga lebih tinggi.

Arbiniah Santi, seorang ibu rumah tangga dari Sangatta, Kutai Timur, mengungkapkan frustasinya ketika mencari gas LPG 3 Kg. Ia terpaksa membeli di kios pinggir jalan dengan harga Rp 40 ribu, setelah gagal menemukan pasokan di pangkalan resmi. “Kita sudah berusaha mencari di pangkalan-pangkalan resmi, tapi tetap tidak ada. Terpaksa cari di kios-kios pinggir jalan,” ujarnya.

Ismail, seorang pedagang kelapa berusia 47 tahun, mengalami hal yang sama. Ia menghabiskan waktu berkeliling untuk mencari LPG, namun semua usaha tersebut sia-sia. “Kalau sudah begini kesempatan bagi penimbun untuk mendapat harga yang tinggi. Kami tidak bisa masak karena kesulitan mendapatkan gas,” tuturnya.

Tentunya, kelangkaan ini tidak hanya terjadi di Sangatta. Kota-kota lain di Kalimantan Timur, seperti Balikpapan dan Samarinda, juga merasakan dampak yang sama. Bahkan, warga di IKN pun mengeluhkan kesulitan mendapatkan gas LPG 3 Kg. Ariansyah, seorang penduduk di IKN berkomentar, “Di IKN ini, pertalite dan pertamax saja bisa habis, apalagi gas LPG 3 kilo. Kami jika ditawari gas dengan harga Rp 50 ribu tetap kami ambil, karena kebutuhan.”

Warga semakin gusar karena belum ada kejelasan kapan kelangkaan ini akan berakhir. Mereka mempertanyakan penyebab dari masalah ini, mengingat kilang terbesar LPG berlokasi di Balikpapan. Mahyudin, seorang warga Samarinda, menyatakan, “Di mana gas itu diambil kalau bukan daerah kita sendiri, tapi kita sulit mendapatkannya. Jika ada oknum yang bermain, kenapa tidak ada tindakan?”

Kelangkaan gas LPG 3 Kg sudah terjadi selama beberapa minggu terakhir, dan banyak netizen membagikan keluhan mereka di media sosial. Respons dari pihak Pertamina juga datang. Edi Mangun, Area Manager Communication & CSR Kalimantan Pertamina, menjelaskan bahwa stok LPG 3 Kg di pangkalan dalam keadaan aman. “Kami mengimbau masyarakat untuk membeli LPG di pangkalan resmi dan melaporkan jika menemukan penjualan yang tidak sesuai ketentuan melalui call center Pertamina di 135,” ujarnya.

Pertamina bahkan telah melakukan sidak ke beberapa pangkalan untuk memastikan suplai LPG sampai ke tangan konsumen dengan harga yang sesuai dengan Harga Eceran Tertinggi (HET). Pangkalan yang terbukti menjual LPG di atas HET atau menyalahgunakan distribusi akan mendapatkan tindakan tegas, termasuk PHU (Pemutusan Hubungan Usaha).

Masalah kelangkaan gas LPG 3 Kg di Kalimantan Timur, khususnya menjelang pemindahan sejumlah ASN ke IKN, semakin mempersulit situasi bagi warga yang sangat tergantung pada gas tersebut untuk kebutuhan sehari-hari. Ketidakpastian yang dialami masyarakat menambah beban tersendiri, dan harapan besar akan adanya solusi dari pemerintah agar pasokan gas dapat kembali normal segera muncul di benak mereka.

Exit mobile version