Kabinet pemerintahan yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka baru saja merayakan momen 100 hari kerja. Dalam periode ini, dua menteri, Erick Thohir dan Sri Mulyani Indrawati, mencuat sebagai menteri berkinerja terbaik menurut survei yang dilakukan oleh Indikator. Survei ini melibatkan responden yang menilai kinerja menteri dalam menjalankan tugas mereka di pemerintahan.
Direktur Eksekutif The Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Esther Sri Astuti, menegaskan bahwa baik Erick Thohir maupun Sri Mulyani memiliki pengalaman yang cukup panjang dalam pemerintahan. “Keduanya sudah lama di posisi ini dan paham apa yang harus dilakukan sesuai bidang mereka,” ungkap Esther saat dihubungi. Penilaian ini berlandaskan pada populasi responden yang menyebutkan Erick Thohir mendapat dukungan 14,2 persen dari 1.220 responden sebagai menteri berkinerja terbaik, sementara Sri Mulyani menyusul dengan 13,2 persen.
Meski mendapatkan pujian, Esther menyampaikan beberapa catatan penting mengenai kinerja Erick Thohir sebagai Menteri BUMN. Ia mencatat bahwa sejumlah BUMN saat ini masih menghadapi masalah kebangkrutan. “Penguatan harus dilakukan di seluruh sektor BUMN, tidak hanya di sektor keuangan. Banyak BUMN yang dalam kondisi tidak sehat, sehingga perlu konsolidasi menyeluruh,” imbuhnya.
Selain itu, pemangkasan anggaran yang diinstruksikan oleh presiden sebesar Rp 306,69 triliun juga menjadi sorotan. Esther berpendapat bahwa pemotongan anggaran harus digunakan untuk memprioritaskan program-program yang lebih luas dan berdampak, seperti swasembada pangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. “Kita membutuhkan pembangunan yang berkelanjutan dan terencana,” katanya.
Di sisi lain, Esther juga mencatat bahwa masih banyak kementerian yang belum memiliki penjelasan yang jelas mengenai tugas dan fungsi mereka. Kementerian-kementerian baru, khususnya, perlu menetapkan indikator yang jelas agar kinerja mereka dapat dievaluasi secara objektif. “Kementerian baru perlu merumuskan tujuan dan hasil yang berpengaruh positif bagi masyarakat,” ujarnya.
Dalam survei tersebut, hasil menunjukkan tujuh menteri yang dikenal berkinerja baik, di mana setelah Erick dan Sri Mulyani, tersusun Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono dengan 6,7 persen, diikuti oleh Menteri Agama Nasarudin Umar, Sekretaris Negara Teddy Indra Wijaya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, hingga Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra.
Performa kabinet Prabowo selama 100 hari ini tidak hanya memberikan harapan bagi masyarakat, tetapi juga menuntut evaluasi dan tindak lanjut yang efektif untuk mendorong kinerja pemerintah ke depan. Dengan analisis dan kritik yang konstruktif dari berbagai pihak, diharapkan kabinet ini dapat menjalankan program dan kebijakan yang mampu membawa dampak positif bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.