Bisnis

Anindya Bakrie Soroti Pentingnya Dorong Investasi Teknologi dengan India

Ketua Umum Kadin Indonesia, Anindya Bakrie, baru-baru ini menyoroti pentingnya mendorong investasi teknologi di India. Dalam pernyataannya, Anindya menekankan potensi besar yang dimiliki kedua negara untuk meningkatkan kerjasama di sektor teknologi, meskipun ada tantangan yang harus dihadapi, terutama terkait regulasi yang kompleks di India.

Menurut Anindya, sektor teknologi di India mengalami pengaturan yang cermat dengan regulasi yang terus berkembang, terutama yang berkaitan dengan perlindungan data, pembayaran digital, dan pengelolaan kecerdasan buatan (AI). "Namun, ketidakpastian terkait ketentuan seperti UU Perlindungan Data Pribadi Digital dan persyaratan lokalisasi dapat menjadi tantangan bagi perusahaan asing yang ingin memasuki pasar India," ujarnya dalam sebuah konferensi pers.

India memiliki ekosistem teknologi yang sangat kompetitif, di mana para pelaku pasar terdiri dari perusahaan domestik yang sudah mapan, raksasa teknologi global, serta perusahaan rintisan. Hal ini menciptakan lingkungan yang sulit bagi pendatang baru untuk memposisikan diri dan mendapatkan pangsa pasar, terutama dalam layanan digital dan teknologi finansial. Dalam konteks ini, Anindya juga menggarisbawahi tantangan konektivitas yang masih dihadapi daerah-daerah perdesaan dan semi-perkotaan, yang dapat membatasi pengembangan solusi teknologi yang efektif.

Anindya memberikan sejumlah rekomendasi untuk meningkatkan sektor teknologi India, yang dapat membuka lebih banyak peluang bagi para investor asing. Rekomendasi tersebut meliputi:

  1. Konsistensi dan Transparansi Regulasi: India perlu menjamin kejelasan dan keterbukaan dalam regulasi yang berkaitan dengan perlindungan data, AI, dan pembayaran digital.

  2. Pemudahan Kepatuhan Leasing: Pedoman yang jelas mengenai persyaratan kepatuhan, seperti mandat lokalitas data, dapat membantu perusahaan Indonesia untuk lebih mudah beradaptasi.

  3. Regulasi Sandboxing: Menawarkan ‘kotak pasir’ regulasi bagi perusahaan teknologi asing dapat mendorong inovasi serta mengurangi hambatan bagi masuknya investor baru.

  4. Perjanjian Bilateral: Pemerintah India disarankan untuk membangun perjanjian bilateral khusus dalam sektor teknologi dengan Indonesia, guna mendukung kolaborasi dan berbagi pengetahuan serta investasi.

  5. Forum Kemitraan Teknologi: Pembentukan forum kemitraan teknologi Indonesia-India dapat menjadi platform untuk menjalani dialog yang lebih erat sambil menghadapi tantangan operasional bersama.

  6. Prioritas Konektivitas Digital: Perluasan infrastruktur digital di daerah yang kurang terlayani harus menjadi prioritas. India dapat memberikan insentif bagi perusahaan asing untuk berinvestasi dalam solusi digital di daerah pedesaan.

"Transformasi digital di India tidak hanya akan menguntungkan India tetapi juga dapat menarik minat lebih besar dari perusahaan-perusahaan teknologi Indonesia," ungkap Anindya. Kemitraan publik-swasta yang diimplementasikan di sektor ini diramalkan dapat mempercepat penetrasi teknologi digital di area tersebut, memberi manfaat bagi kedua negara.

Melalui langkah-langkah ini, Anindya yakin bahwa India dan Indonesia dapat bersinergi dalam memajukan sektor teknologi, sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di kedua negara. Dalam lanskap yang terus berubah ini, kolaborasi yang kuat menjadi kunci bagi masa depan inovasi dan perkembangan teknologi.

Siti Aisyah adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Berita Terkait

Back to top button