Bisnis

6 Kebiasaan Belanja Gen Z: Pantas Sulit Menabung!

Menabung merupakan tantangan yang berat bagi banyak generasi muda, terutama Generasi Z. Dengan tuntutan gaya hidup yang tinggi dan cepatnya perkembangan teknologi, kebiasaan belanja mereka kerap menjadi penghambat untuk menyisihkan uang. Riset terbaru dari Yorkshire Building Society dan Public First menunjukkan bahwa lebih dari setengah Gen Z di Inggris, yakni 52%, tidak bisa menabung sama sekali dalam dua tahun terakhir. Dari angka tersebut, 46% di antaranya bahkan terpaksa menarik uang dari tabungan mereka setidaknya sekali dalam sebulan untuk memenuhi kebutuhan. Meskipun faktor ekonomi menjadi salah satu penyebab, ada berbagai kebiasaan belanja yang berperan dalam kesulitan mereka untuk menabung.

Berikut adalah enam kebiasaan belanja khas Gen Z yang mungkin menjadi penyebab mereka kesulitan menabung:

  1. Fashion dan Tren: Generasi Z dikenal sangat memperhatikan penampilan dan berusaha mengikuti tren mode terkini. Mereka sering berinvestasi pada barang-barang fashion, termasuk streetwear dan pakaian hasil kolaborasi dengan influencer. Sayangnya, barang-barang ini sering memiliki harga yang cukup tinggi dan dapat menguras anggaran.

  2. Teknologi dan Gadget: Sebagai generasi yang tumbuh di era digital, Gen Z memiliki kecenderungan untuk menghabiskan uang pada gadget terkini seperti smartphone, laptop, dan perangkat wearable. Barang-barang ini dianggap sebagai kebutuhan utama, yang sering kali menyebabkan pengeluaran yang besar.

  3. Pengalaman dan Aktivitas Outdoor: Bersaing dengan generasi sebelumnya yang lebih memprioritaskan kepemilikan barang, Gen Z lebih menilai nilai dari pengalaman hidup. Mereka tidak ragu mengeluarkan uang untuk perjalanan, acara olahraga, atau aktivitas outdoor lainnya, yang semuanya memerlukan anggaran yang bervariasi tergantung pada jenis kegiatan.

  4. Pengaruh Media Sosial: Media sosial memainkan peranan penting dalam keputusan belanja Gen Z. Rekomendasi dari influencer favorit mereka sering kali mendorong mereka untuk membeli produk yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan, sehingga meningkatkan pengeluaran yang tidak terencana.

  5. Kebiasaan Pakai Paylater: Layanan seperti “buy now, pay later” (BNPL) sangat populer di kalangan Gen Z, memungkinkan mereka untuk berbelanja tanpa harus membayar penuh di awal. Meski memberikan kemudahan, penggunaan layanan ini jika tidak dikelola dengan baik dapat berujung pada utang yang menumpuk.

  6. Produk Berkelanjutan: Kesadaran akan keberlanjutan lingkungan membuat Gen Z lebih cenderung membeli produk yang ramah lingkungan. Meskipun hal ini penting untuk keberlanjutan, produk-produk ini sering kali memiliki harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk konvensional, sehingga memperberat beban keuangan mereka.

Kebiasaan-kebiasaan ini menunjukkan bahwa tantangan dalam menabung bagi Gen Z lebih kompleks daripada hanya masalah ekonomi. Dengan tekanan dari gaya hidup modern serta objek konsumsi yang terus berkembang, mereka membutuhkan strategi yang lebih baik dalam pengelolaan keuangan pribadi. Dengan kesadaran yang kuat terhadap dampak tindakan belanja mereka, mungkin ada harapan bagi generasi ini untuk menemukan keseimbangan antara keinginan konsumsi dan kewajiban untuk menabung.

Siti Aisyah

Siti Aisyah adalah penulis di situs cungmedia.com. Cung Media adalah portal berita dan media online yang menyajikan informasi terkini, menarik, dan viral seputar peristiwa lokal hingga nasional dengan gaya yang informatif dan mudah diakses.

Artikel Terkait

Back to top button